Pemanasan Sebelum Belajar Kreativitas
1.1 a. Kata apa
saja yang menggambarkan dirimu hari ini ?
Kata yang menggambarkan hari
ini ialah ngantuk saat bangun dari tidur, senang dan semangat saat berangkat
kuliah, tapi terkadang semangat itu berubah menjadi pans, capek, bete jika
sudah bertemu dengan kemacetan di jalan apalagi kalau angkutan yang di naiki
sering ngetem.
1.1 b.
Dapatkah
anda menghayati perasaan yang anda alami setiap hari ?
Dapat, seperti:
·
perasaan sangat senang,
karena libur panjang.
·
Perasaan bosan, jika macet di jalan.
·
Perasaan senang, jika sudah
sampai di rumah.
Gambarlah dari sebuah garis dan
berikan judulnya!
Gambar 1. Keranjang Buah karya SEP
Judul: KERANJANG BUAH-BUAHAN
2.1 a. Andaikata
dilarang tersenyum, apa saja yang akan terjadi?
Terjadinya kekerutan pada wajah.
2.1 b. Andaikata anda tidak belajar
psikologi pendidikan, apa yang akan terjadi?
Setiap manusia akan berbuat seenaknya, dan tidak memperdulikan perasaan
orang lain.
Pertanyaan-pertanyaan
seputar Kreativitas:
1. Pada
tingkatan apa siswa memiliki kreativitas yang berkembang pesat?
2. Mengapa
masih ada pengajar yang masih tidak mempertimbangkan kreativitas siswa?
Bagaimana akibatnya pada siswa?
3. Bagaimana
seseorang yang memiliki ide tetapi dia tidak berani untuk mengungkapkan ? Apa
dia termasuk sebagai orang yang kreativ?
PENDAHULUAN
Semua anak,
khususnya anak sekolah dasar menampakkan kesenangan belajar dan bahkan mereka
ingin mempelajari banyak hal. Dorongan ingin tahu mereka yang sangat tinggi
dapat dilihat dari keinginan untuk mengeksplorasi lingkungan dengan kemampuan
dan dorongan mereka untuk mengetahui sesuatu dan membuat sesuatu secara
kreatif. Mereka senang bermain boneka, pistol-pistolan dan berbagai macam alat
permainan lainnya yang mereka ciptakan melalui bahan alami seperti daun
singkong untuk membuat boneka wayang, dan dahan pisang untuk membuat
pistol-pistolan.Mereka cenderung meniru dan mencoba apa yang mereka lihat dan
ketahui. Mereka memiliki minat yang luas dan cita-cita yang banyak, walaupun
mereka belum menyadari bahwa untuk mengembangkan minat dan mencapai cita-cita
mereka memerlukan pengorbanan dan kerja keras. Mereka juga belum menyadari
perlunya memiliki pengetahuan dan keterampilan serta kepribadian yang sesuai
dengan tuntutan keinginan mereka. Anak-anak sangat menyenangi belajar, seperti
yang kita ketahui dari pendapat (Soepartinah, P.S., 1981) bahwa sebenarnya
anak-anak dapat dan ingin belajar, dan lebih dari itu, mereka ingin belajar
sebanyak-banyaknya dan sesegera mungkin.
Oleh karena
itu, guru-guru diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada anak anak untuk
belajar kreatif sebanyak dan selekas mungkin. Caranya adalah dengan membuat
situasi belajar yang menarik dan sekreatif mungkin sehingga anak-anak dapat
memiliki keinginan untuk kreatif seperti yang dilakukan oleh gurunya.
Gambar 2. Kreativitas | |
A. PENGERTIAN KREATIVITAS
Dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta ;
daya cipta.
“Secara umum
kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu
dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan
penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan” (Semiawan, 1999: 89).
Rhodes
(Munandar, 1977) mengemukakan bahwa ada beberapa tinjauan yang harus dikaji.
Adapun definisi kreativitas itu dapat dikaji melalui the Four P’s of
Creativity (Person, Product, Process, and Press).
- Kreativitas sebagai pribadi (person), kreativitas itu mencerminkan keunikan individu dalam pikiran-pikiran dan ungkapan-ungkapan. Halini dipertegas oleh Paul Swartz (1963) bahwa kreativitas merupakan ekspresi tertinggi individualitas manusia.
- Kreativitas sebagai produk (product), suatu karya dapat dikatakan kreatif, jika karya itu merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisinil dan bermakna bagi individu dan atau lingkungan. Lebih jauh diungkapkan oleh Jhon A. Glover (1980) bahwa ada tempat pemberangkatan yang terbaik, yaitu kriteria yang dianggap cukup representatif oleh sebagian besar para ahli psikologi dalam mendefinisikan kreativitas. Kriteria yang dimaksudkan adalah sifat kebaruan (novelty) dan kegunaan (utility).
- Kreativitas sebagai proses (process) yaitu menyibukkan diri secara kreatif yang menunjukan kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berfikir. Para ahli yang merumuskan definisi kreativitas berdasarkan proses, yaitu Spearman (1930) dan Torrance (1974). Spearman (Munandar, 1977) berpendapat bahwa berpikir kreatif pada dasarnya merupakan proses melihat atau menciptakan hubungan antara proses sadar dan dibawah sadar.
- Kreativitas sebagai press, menurut bahasa MacKinnon (Roslnaksky, 1970) situasi yang kreatif, yaitu kondisi dari dalam atau luar, lebih konkritnya situasi kehidupan atau lingkungan sosial, kultural, dan kerja yang memberikan kemudahan dan mendorong penampilan pikiran dan tindakan kreatif.
B. TEORI KREATIVITAS
- Teori Psikoanalisis : Menganggap bahwa proses ketidaksadaran melandasi kreativitas. Kreativitas merupakan manifestasi dari kondisi psikopatologi.
- Teori Assosiasionistik : Memandang kreativitas sebagai hasil dari proses asosiasi dan kombinasi antara elemen-elemen yang telah ada, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.
- Teori Gestalt : Memandang kreativitas sebagai manifestasi dari proses tilikan individu terhadap lingkungannya secara holistik.
- Teori Eksistensial : Mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui perjumpaan antara manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam. Menurut May (1980), dengan teori eksistensial ini, setiap perilaku kreatif selalu didahului oleh ‘perjumpaan’ yang intens dan penuh kesadaran antara manusia dengan dunia sekitarnya.
- Teori Interpersonal : Menafsirkan kreativitas dalam konteks lingkungan sosial. Dengan menempatkan pencipta (kreator) sebagai inovator dan orang di sekeliling sebagai pihak yang mengakui hasil kreativitas. Teori ini menekankan pentingnya nilai dan makna dari suatu karya kreatif. Karena nilai mengimplikasikan adanya pengakuan sosial.
- Teori Trait : Memberikan tempat khusus kepada usaha untuk mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik utama kreativitas.
Gambar 3. Kreativitas Otak Kiri & Otak Kanan
Pentingnya
pengembangan kreativitas dalam sistem pendidikan ditekankan oleh para wakil
rakyat melalui Ketetapan MPR-RI No.11/MPR/1983 tentang Garis-garis Besar Haluan
Negara sebagai berikut:
“Sistem
pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang
memerlukna jenis-jenis keahlian dan keterampilan serta dapat sekaligus
meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu, dan efisiensi kerja” (Departemen
Penerangan, 1983:60).
D. Upaya Membantu Mengembangkan Kreativitas dan
Implikasinya Dalam Pendidikan
Gambar 4. Melahirkan Kreativitas
Dedi
Supriadi (1994) mengemukakan sejumlah bantuan yang dapat digunakan untuk
membimbing perkembangan anak-anak kreatif, yaitu sebagai berikut:
a. Menciptakan
rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan kreativitasnya.
b. Mengakui dan
menhargai gagasan-gagasan anak.
c. Menjadi
pendorong bagi anak untuk mengkombinasikan dan mewujudkan gagasan-gagasannya.
d. Membantu
anak memahami divergensinya dalam berpikir dan bersikap dan bukan malah
menghukumnya.
e. Memberikan
peluang untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasannya.
E. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KREATIVITAS DAN
INOVATIF
PERSAMAAN:
- Baik Kreativitas ataupun Inovasi melewati proses generating ideas.
- Kreativitas dan Inovasi merupakan hubungan sebab-akibat. Inovasi biasanya disebabkan oleh adanya kreativitas dan tanpa kreativitas inovasi sulit dihadirkan. Tapi inovasi tidak mutlak disebabkan oleh kreativitas.
- Dari kreativitas dan inovasi, sesuatu yang BARU dimunculkan atau disalurkan
- Kreatif dan inovatif sama-sama menginspirasi manusia dalam pola pikir, attitude maupun behavior (inspiring people)
- Sikap kreatif dan inovatif merujuk ke hal-hal positif. Sebagian besar hasil kreativitas dan inovasi merupakan produk/proses/ide yang bermanfaat bagi manusia hingga membuat hal-hal menjadi lebih simpel dan mudah
- Karakter kreatif dan inovatif merupakan karakteristik personal yang harus ada di dalam diri kita sebagai calon businessman dan businesswoman masa depan.
PERBEDAAN:
- Kreatif berarti melakukan atau mengembangkan sesuatu dengan CARA BARU. Inovatif berarti memunculkan SESUATU YANG BARU dari dasar yang sudah ada.
- BARU dari kreativitas adalah pengembangan sesuatu yang baru.Makna BARU dalam inovasi berarti newness (kebaruan), bukan original
- Kreativitas digunakan untuk menunjuk kepada tindakan penghasilan ide-ide baru, sedangkan inovasi merupakan proses pembuatan dan penghasilan uang dari ide-ide kreatif pada beberapa konteks tertentu.
- Kreativitas adalah titik awal dari inovasi. Inovasi merupakan kerja keras yang mengikuti pembentukan ide
Jadi
kreativitas dan inovatif saling berkesinambungan satu sama lain
Gambar 5. Mitos Kreativitas
F. Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui, anak-anak yang kreatif
biasanya selalu ingin tahu, memiliki
minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Anak dan
remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Mereka
lebih berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan) dari pada anak-anak
pada umumnya. Siswa berbakat kreatif biasanya mempunyai rasa humor yang tinggi,
dapat melihat masalah dari berbagai sudut tinjau, dan memiliki kemampuan untuk
bermain dengan ide, konsep, atau kemungkinan-kemungkinan yang dikhayalkan.
Mengenai perkembangan kreativitasnya, Arasteh
(Hurlock, 1982) mencoba untuk mengidentifikasi
sejumlah usia keritis bagi perkembangan kreativitas pada usia mereka. Pertama, pada usia 5–6 tahun ketika
anak-anak siap memasuki sekolah, mereka belajar bahwa meraka harus menerima
otoritas dan konformis dengan aturan dan tata tertib yang dibuat orang dewasa (
orangtua dan guru). Kedua, Usia 8 sampai 10 tahun ketika keinginan anak
untuk diterima sebagai anggota gang mencapai puncaknya.
Beberapa peran sekaligus implikasi yang dapat
diterapkan guru demi meningkatkan perkembangan kreativitas anak didik
diantaranya disimpulkan oleh Barbed an Renzulli
sebagai berikut (1975):
1.
Pertama-tama guru perlu memahami diri sendiri, karena anak yang
belajar tidak hanya dipengaruhi oleh apa yang dilakukan guru, tapi juga
bagaimana guru melakukannya.
2.
Di samping memahami diri sendiri, guru
guru perlu memiliki pengertian tentang
keberbakatan.
3.
Setelah anak berbakat diidentifikasi,
guru hendaknya mengusahakan suatu lingkungan belajar sesuai dengan perkembangan
yang unggul dari kemampuan-kemampuan anak.
4.
Guru anak berbakat lebih banyak
memberikan tantangan daripada tekanan.
5.
Guru anak berbakat tidak hanya
memperhatikan produk atau hasil belajar siswa, tetapi lebih-lebih proses
belajar.
6.
Guru anak berbakat lebih baik memberikan
umpan-balik daripada penilaian.
7.
Guru anak berbakat harus menyediakan
beberapa alternatif strategi belajar.
8.
Guru hendaknya dapat menciptakan suasana
di dalam kelas yang menunjang rasa
percaya diri anak serta dimana anak
merasa aman dan berani mengambil resiko dalam menentukan pendapat dan
keputusan.
Jelaslah bahwa peran guru sangat penting, tidak
hanya dalam mempengaruhi belajar siswa selama di sekolah, tetapi juga dalam
mempengaruhi masa depan anak.
Pertanyaan Seputar Kreativitas
1.
Pada
tingkatan apa siswa memiliki kreativitas yang berkembang pesat?
2.
Mengapa
masih ada pengajar yang masih tidak mempertimbangkan kreativitas siswa?
Bagaimana akibatnya pada siswa?
3.
Bagaimana
seseorang yang memiliki ide tetapi dia tidak berani untuk mengungkapkan? Apa
dia termasuk sebagai orang yang kreativ?
Jawaban:
1.
Ketika seorang anak menginjak usia 1-3
tahun kreativitas anak mulai berkembang dan seiring bertambahnya usia maka
kreativitas anak akan terus berkembang jika kreativitasnya terus di asah dan
dikembangkan dengan baik. Sesuai
dengan Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif (perkembangan berpikir dan bernalar)
menurut Piaget ada 4 tahap, yaitu:
a.
Tahapan
Sensori Motor (0-2th)
Usia
2th pertama anak dapat sedikit memahami lingkungannya dengan cara melihat,
meraba atau memegang, mengecap, mencium dan menggerakan. Anak tersebut
mengetahui bahwa perilaku yang tertentu menimbulkan akibat tertentu pula bagi
dirinya.
b.
Tahapan Pra – operasinal (2-7th)
Pada
tahap ini telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsepnya,
walaupun masih sangat sederhana.
c.
Tahapan
Operasi Konkrit (7-11th)
Dalam
tahap ini anak sudah mengembangkan pikiran logis. Dalam upaya memahami lingkungan sekitarnya
anak tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang datangnya dari
pancaindra.
d.
Tahapan Operasional Formal (11-dewasa)
Pada
tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak yaitu berpikir mengenai gagasan.
Anak dengan operasi formal ini sudah dapat
memikirkan beberapa alternatif pemecahan suatu masalah.
2.
Mungkin
dikarenakan guru tersebut kurang pengetahuan mengenai kreativitas si murid.
Guru tidak tahu cara pengembangan kreativitas, sehingga perlunya sosialisasi
terhadap guru-guru mengenai pengembangan kreativitas peserta didik. Akibatnya ialah
siswa tidak mengeksplor sepenuhnya, ia hanya terus mengikuti apa kata gurunya
sehingga ia tidak dapat mengembangkan kreativitas yang ada pada dirinya.
3.
Seseorang
dianggap kreatif apabila orang itu memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal
baru yang bersifat individualisme dan hal yang diciptakannya belum pernah ada
sebelumnya. seseorang yang memiliki kreativitas tetapi tidak dapat
mengeksplornya maka orang tersebut tetap dianggap kreatif hanya saja orang
tersebut membutuhkan seseorang untuk membimbing dan mempublish hasil karya yang
dibuatnya. karena kreativitas bukan dinilai dari orang yang mengatakan bahwa
orang tersebut kreatif. akan tetapi orang disebut kreatif jika orang tersebut
memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar